Kamis, 19 Juli 2007

Pemikiran Pendanaan Untuk Usaha Warung Internet

Tulisan ini merupakan sebagian kecil sari dari buku saya "Teknologi Warung Internet" yang pada saat ini dapat Anda dapatkan di toko buku terdekat. Dalam buku teknologi warung internet tersebut dijelaskan dengan lebih detail sisi teknologi yang dapat digunakan untuk membangun sebuah warung Internet dengan basis sistem operasi Windows dan sebuah saluran telepon Dial-Up. Cukup banyak capture screen yang dilampirkan sehingga akan sangat memudahkan bagi para pemula untuk mengikuti teknik-teknik yang di usulkan untuk membangun sebuah warung Internet. Saya amat sangat menyarankan bagi pembaca yang ingin secara serius mengelola warung Internet untuk membaca buku tersebut agar tidak salah dalam mensetup teknologi yang digunakan. Di masa mendatang (mulai tahun 2000) jika dinginkan dapat digunakan teknologi DirecPC atau MediaCast yang menggunakan satelit VSAT yang kemungkinan besar price / performance yang akan diperoleh akan lebih baik dibandingkan teknologi dial-up, akan tetapi teknologi warung Internet yang digunakan tetap tidak berbeda terlalu jauh dengan teknologi yang diterangkan dalam buku teknologi warung Internet tersebut.

Pada kesempatan ini akan saya coba ketengahkan sisi pendanaan sebuah warung Internet agar dapat menguntungkan bagi pengelolanya dan tidak terlalu merugikan bagi penggunanya. Mudah-mudahan dengan cara ini kita akan melihat semakin marak-nya usaha / bisnis warung Internet di Indonesia.

Secara umum komponen utama yang akan sangat menentukan keberhasilan pengelolaan sebuah warung Internet, adalah :

  • Adanya pangsa pasar yang cukup besar diwilayah / lokasi warung, biasanya pasar yang besar dari warung Internet adalah lokasi-lokasi turis asing, anak-anak muda / tempat-tempat pendidikan yang mempunyai konsentrasi pengguna yang cukup besar. Kemudian akan disusul oleh perumahan dekat kampus / kost siswa dan dunia usaha kecil / menengah.
  • Investasi komputer yang jeli.
  • Operator yang handal, sebaiknya dipilih dari orang-orang yang memang suka akan komputer.

Semua proses pendanaan warung Internet sebetulnya dapat diperhitungkan secara sederhana mengunakan pola rencana bisnis (bisnis plan) yang dapat dibantu perhitungannya menggunakan perangkat lunak Excel. Beberapa komponen mendasar yang harus diperhitungkan adalah :

  • Investasi yang terdiri dari beberapa komponen utama seperti komputer, peralatan LAN, printer, perangkat lunak, meja kursi dan biaya marketing.
  • Biaya operasi bulanan yang meliputi gaji operator, office boy, satpam, akses internet, biaya telepon, listrik air, ATK.
  • Pemasukan yang berupa iuran bulanan bagi akses e-mail dan / atau akses Web.

Tinggal kita pandai-pandai menyiasati komponen di atas agar dapat menekan investasi & biaya operasi dan memaksimalkan pemasukan maka kemungkinan balik modal akan menjadi tinggi. Rata-rata jika diusahakan dengan baik dan benar, maka usaha warung Internet akan mengembalikan modalnya sekitar 12-20 bulan.

Rule of Tumb kecepatan pengembalian investasi sebetulnya cukup sederhana, yaitu :

  • Semakin banyak pengguna maka semakin cepat balik modal.
  • Semakin banyak komputer yang digunakan maka semakin cepat balik modal jika tingkat pendudukan komputer tersebut tinggi.
  • Akses Internet melalui telepon pada kecepatan 33.6-56Kbps secara bersama akan membatasi jumlah komputer maksimal sekitar 10 buah sekaligus.

Komponen utama dalam investasi ada beberapa buah, yaitu komputer, peralatan LAN, printer, perangkat lunak, meja kursi dan biaya marketing. Di antara sekian banyak komponen utama maka komponen investasi yang paling besar adalah komputer. Untuk akses Web dibutuhkan komputer yang cukup cepat kelas Pentium 133. Untuk akses e-mail kita dapat menggunakan komputer dengan kelas yang lebih rendah.

Salah satu cara yang paling jitu dalam melakukan investasi komputer adalah membeli pada saat dilakukan pameran komputer atau membeli dalam partai besar di toko komputer yang besar seperti di Glodok atau Mangga Dua kalau dilakukan di Jakarta. Cara lain yang dapat dilakukan adalah mencari komputer-komputer bekas dari Bank-bank yang mungkin sedang mengupgrade sistem komputer-nya atau yang terlanda musibah menjadi bangkrut dan menjual komputer-nya dengan harga murah.

Printer barangkali merupakan salah satu investasi yang juga akan menguntungkan terutama jika jasa mencetak surat / halaman Web dilakukan dengan biaya beberapa ratus s/d ribu rupiah per halaman, tergantung jenis printer yang digunakan apakah printer laser atau dot matriks.

Agar usaha warung Internet ini menjadi lancar, ada baiknya setiap bulan mengalokasikan sedikit dana untuk marketing misalnya Rp. 100.000 / bulan misalnya untuk mencetak brosur, gambar tempel dll.

Secara umum ada dua macam jasa utama yang dapat diberikan oleh sebuah warung Internet, yaitu akses Web dan akses E-mail. Selama ini sebagian besar warung Internet di Indonesia hanya memberikan akses Web saja. Sangat sedikit sekali warung Internet yang memberikan akses e-mail dengan domain sendiri. Kebanyakan klaim akses e-mail diberikan untuk FreeWeb e-mail yang sebetulnya mahal dan tidak menguntungkan untuk usaha Warung Internet.

Kita mulai dari pendanaan jasa akses e-mail. Terus terang menurut pengamatan & pengalaman penulis, pendanaan jasa e-mail barangkali merupakan jasa yang paling menguntungkan dari semua jasa-jasa Internet yang ada. Artinya dengan mengambil iuran per bulan yang relatif sedikit dari pengguna, keuntungan finansial yang diperoleh dari jasa ini sangatlah besar.

Pengalaman kami di lapangan pada saat mengkaitkan beberapa SMU, SMP ke Internet menunjukan bahwa akses E-mail menggunakan teknik perangkat lunak MDAEMON (http://www.mdaemon.com) hanya membutuhkan waktu 5-10 menit / hari dan sudah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar SMU / SMP jika tidak mensubscribe ke berbagai mailing list yang macam-macam. Akses Internet 5-10 menit / hari berarti hanya sekitar 5 jam / bulan akses Internet dan akan membutuhkan biaya hanya sekitar Rp. 50-100.000 / bulan biaya telepon & Internet dengan perkiraan biaya per menit akses Internet adalah sekitar Rp. 150 / menit. Tinggal kita tambahkan biaya forwarding e-mail dalam satu domain menggunakan DomainPOP atau ETRN, umumnya biaya yang dibutuhkan untuk ini adalah sekitar Rp. 50.000 / bulan untuk sebuah SMU atau sekitar Rp. 200.000 untuk sebuah warung Internet komersial / perguruan tinggi. Teknik DomainPOP atau ETRN perlu dipelajari secara baik menggunakan software MDAEMON di Windows atau menggunakan procmail di Linux. Dalam buku teknologi warung Internet akan digunakan MDAEMON karena kebetulan saya membatasi untuk sistem operasi Windows saja yang lebih sederhana bagi operator.

Dengan perhitungan sederhana sebuah warung Internet yang hanya memberikan jasa e-mail pada penggunanya. Tentunya asumsi ini agak sedikit salah karena tidak mungkin sebuah warung Internet hanya akan memberikan jasa e-mail saja. Sebuah warung dengan lima (5) buah komputer Pentium dan printer yang masih baru dengan dilengkapi furnitur yang baru pula akan membutuhkan investasi sekitar Rp. 13-17 juta. Perkiraan biaya bulanan akan sedikit lebih dari satu (1) juta per bulan dengan komponen utama honor operator Internet yang harus standby selama sekitar 12 jam / hari. Biaya akses Internet untuk jasa e-mail sangat minimal karena hanya beberapa ratus ribu rupiah per bulan.

Dengan target pemasukan hanya dari e-mail saja, misalnya setiap pelanggan warung yang menyewa jasa e-mail ini dibebani biaya langganan sebesar Rp. 10.000 per bulan maka jika ada sekitar 200 pelanggan warung akan menghasilkan sekitar Rp. 2 juta / bulan. Perhitungan sederhana akan menunjukan bahwa dalam waktu sekitar 20-21 bulan akan mengembalikan seluruh modal yang ada dengan biaya operasi yang tertutupi. Perhatikan disini bahwa biaya berlangganan jasa e-mail dilakukan per bulan bukan per jam seperti akses Web.

Tentunya skenario pengembalian modal ini akan menjadi lebih cepat lagi jika jumlah pelanggan warung lebih besar lagi misalnya 300 orang maka modal akan kembali dalam waktu sekitar 13 bulan. Lama alokasi waktu pemakaian komputer setiap pengguna dalam satu bulan akan lebih rendah bagi 300 pengguna menjadi sekitar 6 jam per bulan jatah waktu pemakaian komputer, sedang untuk 200 orang pengguna jatah waktu pemakaian akan 9 jam / bulan. Dengan asumsi warung Internet buka dari jam 8 pagi s/d 11 malam setiap harinya.

Dapat kita bayangkan bahwa dengan memberikan servis e-mail saja sudah menguntungkan bagaimana kalau di tambah dengan akses Web tentunya akan lebih cepat lagi kembali modalnya? Memang benar modal akan kembali lebih cepat lagi.

Mari kita lihat pola usaha bagi warnet dengan komputer yang lebih besar yaitu sepuluh (10) buah komputer. Investasi yang dilakukan akan berkisar sekitar Rp. 42-50 juta termasuk sekitar Rp. 7 juta cadangan dana untuk operasional warnet dalam dua bulan pertama. Tentunya kita dapat saja memilih untuk menggunakan jumlah komputer yang lebih sedikit misalnya 5 buah atau lebih kecil lagi. Tapi dari perhitungan sederhana tampaknya minimal yang masih menguntungkan jika kita menggunakan sekitar tiga (3) buah komputer lebih kecil dari itu akan sulit untuk mengembalikan modal.

Berbeda dengan jasa e-mail maka pada jasa akses Web maka biaya operasi bulanan yang cukup besar adalah biaya akses Internet dan telepon dan sangat tergantung dari lamanya pendudukan telepon / Internet oleh warung Internet. Teknik Proxy menggunakan perangkat lunak Wingate mungkin dapat dijadikan standar dalam pengelolaan akses Web di sebuah warung Internet. Jika warung Internet dibuka dari pukul 8 pagi s/d 11 malam dengan tingkat pendudukan komputer sebesar 25% (cukup wajar untuk asumsi awal, kecuali kalau kita dapat memperoleh tempat di lingkungan kampus). Maka lama waktu pendudukan saluran Internet rata-rata empat (4) jam per hari, maka rata-rata biaya akses Internet yang harus dikeluarkan per bulan akan sekitar satu (1) juta rupiah per bulan, belum termasuk biaya honor operator, listrik dll yang akan memakan tambahan sekitar satu (1) juta per bulan tambahan sehingga total biaya sekitar Rp. 2-2.5 juta per bulan.

Dengan adanya sepuluh (10) buah PC, maka pemasukan uang yang diperoleh akan cukup lumayan. Sebagai contoh dengan perhitungan sederhana saja jika tingkat pendudukan komputer warnet sebesar 25% waktu maka per bulan akan menghasilkan sekitar Rp. 5 juta / bulan dengan tarif akses Web Rp. 5000 / jam. Padahal biaya operasi per bulan hanya sekitar Rp. 2.5 juta / bulan dengan komponen utama biaya telkom & Internet yang sekitar Rp. 1 juta dan honor operator sisanya. Modal akan kembali sekitar 18 bulan.

Saya pribadi terus terang tidak akan menyarankan untuk melakukan dumping harga dalam usaha warung Internet ini, walaupun dengan kekuatan sepuluh komputer usaha kita masih bisa survive dengan harga sekitar Rp. 3500 / jam. Karena proses dumping harga akan menyulitkan banyak pihak dan resiko juga menjadi cukup besar bagi kita semua yang mengusahakan warung Internet. Kalau saya boleh menyarankan harga sebaiknya di tahan di sekitar minimal Rp. 5000 / jam sebaiknya agak di atas lagi sekitar Rp. 7500 s/d Rp. 10.000 / jam barangkali lebih baik.

Inti dari semua penjelasan ini sebetulnya sederhana, yaitu bahwa usaha warung Internet bukanlah sebuah usaha yang merugikan bahkan merupakan sebuah usaha yang dapat sangat menguntungkan tergantung cara kita mengelola dan melakukan marketing dari warung / usaha tersebut. Pemberian jasa akses e-mail akan jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan pemberian jasa akses Web. Akan tetapi pada proses pemberian jasa akses e-mail dibutuhkan pengetahuan yang lebih kompleks dibandingkan akses Web.

Di samping usaha standar akses Web dan e-mail dalam bentuk warung Internet, nilai tambah sebuah warung Internet dapat di tingkatkan dengan drastis jika kita memberikan jasa-jasa tambahan di atas usaha warung Internet seperti pelatihan Internet, pelatihan pembuatan Web, pelatihan / jasa membuatkan Web, jasa iklan di Internet dan banyak lagi yang kadang-kadang bahkan lebih menguntungkan dari usaha warung Internet itu sendiri - tapi sangat tergantung pada keberadaan warung Internet.

Related Posts by Categories



Tidak ada komentar: